02 Mei 2024

Austal Launced Seventh Evolved Cape-class Patrol Boat

02 Mei 2024

ADV Cape Solander, seventh Evolved Cape-class (photo: Austal)

Austal Australia has successfully launched the 7th Evolved Cape-class Patrol Boat for the Royal Australian Navy - the future ADV Cape Solander - at the Henderson, Western Australia shipyard; achieving a record state of completion for the vessel, prior to hitting the water.

What does this mean? 
Austal’s build and acceptance strategy, driven by Industry-leading efficiency and productivity measures means only a small percentage of the total vessel fit out and commissioning is required alongside (on the water). Our commissioning team have completed the majority of their work scope in the assembly bay.

We are extremely proud of our valued supply chain partners and team Austal, who continue to collaborate and integrate; optimising our collective performance and realising opportunities. Our relationship with Defence Australia and Navy is one of openness, trust and transparency and translates into a high performing enterprise. This outstanding achievement is testament to the naval shipbuilding capabilities that exist across the Henderson Precinct.

Austal has already delivered six x 58 metre Evolved Cape-class Patrol Boats since May 2020, and following the Australian Government’s recent announcements in November 2023 and February 2024, we’ll be delivering another four vessels in the next two years for the Royal Australian Navy.

We’re making every second count, and delivering together – for the Royal Australian Navy, the National Naval Shipbuilding Enterprise, and our nation.

Pindad Catat Kontrak Tahun 2024 Sebesar Rp25,8 Triliun

02 Mei 2024

Tahun 2024 belum berakhir, perolehan kontrak PT Pindad telah mencapai Rp 25,8 triliun (photo: istimewa)

Bandung (ANTARA) - PT Pindad mencatat kontrak pekerjaan untuk pesanan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan manufaktur sepanjang tahun 2024 ini, mencapai Rp25,8 triliun.

"Kontrak tersebut bertumbuh 24,7 persen dari tahun sebelumnya, sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp7,98 triliun," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dalam HUT PT Pindad ke-41 di Bandung, Senin.

Abraham mengatakan nilai tersebut merupakan nilai yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, yang menunjukkan bahwa kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang senantiasa meningkat melalui kontribusi pihaknya dalam menyediakan alutsista.

"Saya mewakili BOD sangat mengapresiasi komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor, serta menyerap tenaga kerja melalui inovasi seperti tank Harimau, kendaraan taktis Maung, panser Anoa, Ranpur Badak, senjata amfibi dan lainnya," ujarnya.

Ia menyebutkan penjualan produk Pindad terus meningkat, baik permintaan dari dalam negeri yakni kebutuhan Kementerian Pertahanan, atau luar negeri seperti amunisi dan persenjataan.

"Kami juga telah melakukan pembicaraan-pembicaraan bisnis dengan sebagian negara Asia kemudian di Timur Tengah untuk senjata, kemudian kendaraan tempur, dan untuk amunisi sampai saat ini kita sudah melakukan ekspor ke Amerika Serikat," katanya.

Sektor industrial melalui bisnis alat berat telah mendistribusikan lebih dari 700 ekskavator dalam kurun waktu kurang lebih enam tahun, yang menjadi pencapaian tersendiri sebagai pemain baru di sektor tersebut.

"Prestasi anak perusahaan dan afiliasi juga ditunjukkan melalui peningkatan revenue sebesar 13 persen, kenaikan laba 28 persen, angka Rp8,77 miliar. PT PEI juga telah menunjukkan keunggulan dengan melakukan sinergi dengan PT KAI," katanya.

Dia mengatakan pada tahun 2024 ini PT PIL telah berhasil mendapatkan kontrak strategis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pengembangan akses multimoda distribusi hasil perikanan dalam mendukung peningkatan ekspor dan akan berjalan tahun pertama di Biak.

Pada bulan Mei 2024, PT PIL juga telah berhasil mendapatkan kontrak dari PT Asia Petracom untuk pemindahan rate sebanyak delapan titik yang akan mulai berjalan di bulan Juni 2024.

Sementara, di anak perusahaan Pindad Medical Utama, pendapatan meningkat 22 persen atau sebesar Rp201miliar, diiringi peningkatan laba bersih 20 persen.

"Hal ini selaras dengan inovasi yang dilakukan, yaitu penambahan fasilitas 50 ruang rawat inap di RS Turen dan Bandung. Serta penambahan gedung hemodialisa di RS Pindad dan Turen, CT Scan 64 Slice di RS Turen," tuturnya.

01 Mei 2024

KBR Selected for Amphibious and Replenishment Ship CLCM Contract

01 Mei 2024

KBR (Kellogg, Brown and Root) selected as Capability Life Cycle Management (CLCM) for replenishment ship (HMAS Supply and HMAS Stalwart), landing helicopter dock (HMAS Adelaide and HMAS Canberra) and landing ship dock (HMAS Choules) (photo: Aus DoD)

KBR welcomes the recent announcement that the company has been selected as the industry partner to deliver a sovereign sustainment capability to the Royal Australian’s Navy’s (RAN) Amphibious and Replenishment Ship fleet.  

This is one of the first Capability Life Cycle Management (CLCM) sustainment programs to include multiple asset classes - the Landing Helicopter Dock Ships HMAS Adelaide and HMAS Canberra, Landing Ship Dock HMAS Choules and Auxiliary Oiler Replenishment Ships HMAS Supply and Stalwart.  

For over two decades KBR has provided the RAN with strategic asset management planning, engineering design effort and supply chain optimisation to support a more affordable and operationally available fleet. Today’s announcement sees KBR build on this foundation to support complete lifecycle sustainment for the RAN’s Amphibious and Replenishment ships over five years.

HMAS Choules landing ship dock (photo: Owen Foley)

A workforce of around 100 highly skilled employees will be based at Fleet Base East at Garden Island Defence Precinct in Sydney to support the stewardship of these critical fleet assets which are core to Australia’s maritime and joint forces operational effectiveness.   

The team will be supported by Australian based companies including Babcock Australasia, Atlantic & Peninsula and Goal Group. The CLCM team will contribute to the continued development and growth of the nation’s sovereign maritime sustainment capabilities.  

“The depth of knowledge and experience of supporting the Amphibious and Replenishment fleet in our team is measured in decades and reflects our ambition to provide both fleet availability and capability required by the Navy,” said Nic Mann, KBR Vice President Government Solutions for APAC.

“Combining the unique capabilities and skills of our team will provide strategic asset management services that ensure Navy gets the most out of these ships throughout their life of type. The CLCM model is one that fosters a more collaborative and transparent approach between the RAN, KBR and our team, reflecting the aspiration of Defence’s Plan Galileo and the Maritime Sustainment Model.”  

(KBR)

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

01 Mei 2024

Chasis medium tank Harimau kerjasama Pindad-FNSS (photo: Tank Mühendisi)

BANDUNG, KOMPAS.com - Defend ID, holding industri pertahanan dalam negeri, menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) produksi mereka naik menjadi 55 persen dalam tiga tahun lagi. 

Direktur Utama Defend ID Bobby Rasidin mengatakan, saat ini TKDN alpalhankam produksi mereka masih sekitar 40 persen. 

“Jadi kalau satu produk rata-rata 40 persen, itu sudah ekosistem dalam negeri. Nah ini tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi. Seiring juga dengan peningkatan kapasitas produksi kita diharapkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan kita bisa di atas 55 persen TKDN-nya,” kata Bobby saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 Defend ID di Graha Pindad, Bandung, Sabtu (27/4/2024). 

Bobby mengakui bahwa bahan baku atau raw material masih impor, seperti mesin, beberapa jenis baja, hingga komposit untuk pesawat. 

“Jadi memang ketergantungan kita terhadap supply chain dunia pada komponen ini masih tinggi. Nah inilah tantangan buat Defend ID bagaimana kita menurunkan tingkat ketergantungan dengan global supply chain,” ucap Bobby. 

Bobby pun tak menampik bahwa rantai pasokan atau supply chain alpalhankam terganggu dampak dari eskalasi konflik global. 

“Challenge buat kami adalah terganggunya supply chain dunia. Seperti yang kita lihat, konflik di Laut Merah itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Yang tadinya komponen yang kita import dari Eropa itu lewat Terusan Suez, sekarang terpaksa memutar,” ujar dia. 

Diketahui, kondisi geopolitik di Timur Tengah saat memanas setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel yang kemudian direspons oleh negara Yahudi itu. 

Belum lagi, perang Rusia-Ukraina yang belum mereda. 

Selain itu, lanjut Bobby, waktu pengiriman dan produksi lebih panjang akibat konflik global. Ditambah, inflasi yang tinggi. 

“Kemudian kita tahu juga The Fed mempertahankan suku bunganya untuk jangka panjang. Ini tentunya mengakibatkan komponen material cost dari produksi kami akan ter-impact juga,” kata Bobby. 

Namun, konflik di mana-mana membuat kesempatan Defend ID untuk mengembangkan pasar goblal semakin terbuka. 

Hal ini karena negara-negara di dunia berlomba menaikkan anggaran pertahanan mereka. 

“Ini tentunya opportunity yang luas sekali buat Defend ID untuk mengembangkan pasar globalnya,” ujar Bobby. 

Sebagai informasi, Defend ID adalah holding industri pertahanan dalam negeri yang beranggotakan PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad Persero, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan RI Muhammad Herindra meminta Defend ID untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. 

“Saya percaya Defend ID mampu menjadi perwakilan industri internasional yang berkelas dunia, mengukir prestasi yang membanggakan bagi bangsa dan negara,” kata Herindra.

DTI Thailand Delivers CS/AH2 105mm Light Artillery Projectile Prototype to the Royal Thai Army

01 Mei 2024

DTI Thailand delivered two prototypes of 105mm light howitzer CS/AH2 to Artillery Battalion, Artillery Center, Royal Thai Army (RTA) at Bhumibol Camp in Lopburi Province, Thailand, in April 2024 (all photos: DTI Thailand)

The prototype 105mm CS/AH2 light artillery projectile is a joint research and development project between the National Defense Technology Institute (DTI) and the Artillery Center, Royal Thai Army. After passing the shooting test and shooting demonstration over the past year 2023 at Khao Phu Lon Artillery Shooting Range, Artillery Center, two prototypes CS/AH2 105mm guns have been delivered to the Artillery Battalion, Artillery Center, which is the "Instructor Gun Battalion", a training unit of the Artillery soldiers, Royal Thai Army, DTI posted on its official Facebook account on 24 April 2024.


DTI Thailand has announced a contract with POLY TECHNOLOGIES, INC., People's Republic of China, for the joint research and development project to build a prototype 105mm light artillery projectile, CS/AH2 type, Phase 1, budget of 48,000,000 baht ($1,439,712) in September 2021. Later, Thai DTI and the Artillery Center of the Royal Thai Army signed a memorandum of understanding on cooperation on March 15, 2023, leading to the creation of prototypes and firing tests and finally delivering them to the trial unit.


The CS/AH2 is a light cannon developed for export by POLY DEFENSE, a state defense industry enterprise of the People's Republic of China (a separate company from Norinco, another Chinese state defense industry enterprise that has a similar 105mm light cannon product).

From the set of images published until now the prototype of DTI's CS/AH2 105mm light cannon is similar to the BAE Systems M119 (L119) light cannon, assembled in Thailand, totaling 22 guns entering service with the Royal Thai Army since the year 2006.


The prototype CS/AH2 105mm was also found to be equipped with a display on the gun which is similar to the 105mm type 1 NEXTER LG1 Mk III towed light cannon, 12 guns entering service in 2023. This makes it possible to consider that the CS/AH2 105mm light cannon should have a digital fire control system and a satellite coordinate system. The soil temperature measurement system drives the air current bullet. and linking with the Forward Observation Officer (FOO) as well.

At present, the Royal Thai Army has light artillery M119, stationed in the 31st Field Artillery Battalion, 1st Field Artillery Regiment, 1st Division, King's Guard and the LG1 Mk III light artillery projectile, stationed in the 11th Artillery Battalion. 1st Artillery Regiment, King's Guard, 1st Division, King's Guard (11th Field Artillery Battalion, 1st Field Artillery Regiment, 1st Division, King's Guard.


It is understood that the Thai Army still needs new 105mm light artillery to replace a large number of old systems that have been in use for a long time and are outdated, such as 12 M425 rubber-wheeled self-propelled artillery light cannons and towed light artillery, M618A2 32 guns built in Thailand, etc. 

(AAG)

30 April 2024

KASAL Kunjungi Industri Pertahanan Strategis di China

30 April 2024

Beberapa produk yang disaksikan Kasal dalam kunjungan ke China (photos: TNI AL)

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali berkesempatan mengunjungi beberapa industri pertahanan strategis China, antara lain Jiangnan Shipyard di Shanghai, Wuchang Shipyard di Wuhan, pembuatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Baotou dan exhibition centre di Beijing, pekan lalu. 

Dalam kesempatan tersebut, Kasal mendapatkan penjelasan tentang kemampuan industri pertahanan strategis China antara lain Destroyer kelas 052D, kapal selam S26, pesawat Maritime Patrol Aircraft, helikopter Anti Kapal Selam (AKS), Unmanned Aerial Vehicle (UAV) maupun rudal dan meriam anti udara.

Kunjungan ke beberapa industri pertahanan strategis ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Kasal di China setelah sebelumnya mengikuti kegiatan 19th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) yang diselenggarakan di Qingdao, China, pada tanggal 21 - 25 April 2024 lalu. 

Destroyer kelas 052D, panjang 161m dan bobot penuh 7.500 ton dilengkapi dengan 64 vls dengan sistem tempur mirip Aegis (photo: world-defense)

Kegiatan WPNS tersebut diikuti oleh 29 pimpinan Angkatan Laut dari negara-negara WPNS seperti, Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Belanda, Brunei Darussalam, Chile, Ekuador, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Kamboja, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, ⁠New Zealand, Pakistan, Papua Nugini, Perancis, Peru, Rusia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, United Kingdom dan ⁠Vietnam.

Kapal selam S-26 Pakistan yang mampu meluncurkan rudal jelajah (slcm) Babur 3 yang versi China-nya memiliki jangkauan 450 km (photo: Quwa)

WPNS merupakan forum dua tahunan yang beranggotakan Angkatan Laut negara-negara di kawasan Pasifik Barat dan sekitarnya, di mana pada tahun ini WPNS mengambil tema “Ocean With a Shared Future”.

(TNI AL)

Serah Terima Pesawat F/A-18D TUDM Kedua Hasil Upgrade

30 April 2024

Pesawat F/A-18D M45-07 TUDM merupakan pesawat kedua setelah F/A-18D M45-01 yang telah selesai pada 5 Januari 2023 (photos: TUDM)

Majlis Serah Terima Pesawat F/A-18D M45-07 Yang Siap menjalani Penyelenggaraan di Bawah Program LPM-12Y

BUTTERWORTH – Panglima Tentera Udara, Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Mohd Asghar Khan bin Goriman Khan TUDM telah hadir menyaksikan Majlis Serah Terima Pesawat F/A-18D M45-07 yang siap menjalani penyelenggaraan Local Planned Maintenance 12 Years (LPM12Y) oleh Syarikat Rosebank Engineeering. Majlis yang diadakan di Hangar Hornet Readiness Center (HRC), Pangkalan Udara Butterworth pada hari ini telah melibatkan penyerahan pesawat daripada pihak Rosebank Engineering yang diwakili oleh Senior Maintenance Manager, Mr Joshua Robinson kepada Leftenan Kolonel Muhd Faizal bin Ab Rahim TUDM, Pegawai Memerintah No 18 Skuadron.

LPM-12Y merupakan senggaraan peringkat Depot Level Maintenance (DLM) bagi pesawat F/A-18D yang telah dijalankan di dalam negara sejak tahun 2021. M45-07 merupakan pesawat kedua yang telah selesai senggaraan yang bermula dari 5 Jan 2023 sehingga 15 April 2024. Penyelengaraan ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur pesawat, penilaian kerosakan dan baik pulih kerosakan struktur yang disebabkan haus dan lusuh atau kemerosotan material ke atas pesawat akibat faktor persekitaran dan pengeporasian pesawat. 

Secara amnya, pesawat F/A-18D ini perlu menjalani penyelenggaraan di luar negara. Namun atas usahasama erat antara TUDM dengan pemain industri aeroangkasa dalam dan luar negara, iaitu G7 Global Aerospace (G7GA) dan Rosebank Engineering, senggaraan tersebut berjaya dilaksanakan buat kali kedua di dalam negara. Kejayaan ini adalah satu pencapaian yang sangat membanggakan dan peningkatan kepakaran senggaraan oleh kejuruteraan aeroangkasa tempatan.

Usaha bersepadu ini juga bertepatan dengan Tonggak Ke-5 Perintah Ulung PTU Ke-20 iaitu Peningkatan Keupayaan TUDM Melalui Kolaborasi Bersama Industri Pertahanan Tempatan dalam membangun dan mempertingkatkan kemampuan angkatan udara. Untuk jangka masa panjang, perkara ini dapat menjimatkan kos pembangunan angkatan atau penyelenggaraan aset-aset TUDM serta mewujudkan sinergi baharu secara berterusan dengan industri pertahanan tempatan. 

Turut hadir di majlis ini adalah Panglima Operasi Udara, Lt Jen Datuk Mohd Shahada bin Ismail TUDM; Panglima Bantuan Udara, Mej Jen Masro bin Kaliwon TUDM; Panglima Wilayah Udara 1, Mej Jen Dato’ Mahadzer bin Amin TUDM; AKS Kejuruteraan, Mej Jen Hishammuddin bin Abdul Rahman TUDM; Komander Pangkalan Udara Butterworth, Brig Jen Khairol Muzambi bin Salehin TUDM serta pegawai kanan TUDM. Manakala pihak Rosebank Engineering pula turut dihadiri oleh Senior Maintenance Manager, Mr Joshua Robinson dan G7 Global Aerospace oleh Managing Director G7GA, Datuk Rosdi bin Mahmud.

(TUDM)